Langsung ke konten utama

Postingan

#5 Cerita Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)

foto bersama sebelum keberangkatan ke Samosir Baiklah, ini akan menjadi bagian penutup pada cerita sebelum KKN. Sebab setelahnya, perjalanan akan semakin panjang. Selama 30 hari di negeri indah kepingan surga, ya Samosir tepatnya. Usai mengikuti pembekalan pada akhir April 2019, kami pun diberangkatkan pada 1 Mei 2019. Sebelum pemberangkatan itu terjadi, Aku sudah menyiapkan perlengkapan yang akan ku bawa ke sana. Aku membawa satu koper sedang yang berisi baju serta perlengkapan salat, dua buah goody bag yang masing-masing berisi perlengkapan makan dan juga mandi, satu ransel yang berisi buku bacaan dan makanan ringan. Tak lupa, membawa bantal+selimut yang sudah kumasukkan lebih dulu di dalam koper. Karena kenyamanan tidur dengan bantal pastilah dibutuhkan selama KKN hahaha (demi leher tidak encok). Sesuai informasi yang kudapatkan, kami akan diberangkatkan dari kampus 1 UIN SU usai salat isya. Namun, karena takut tak ada yang akan mengantarkan ke sana akhirnya Aku pun memi
Postingan terbaru

#4 Cerita Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Sebenarnya cerita ini amat telat Aku bagikan di blog ini, karena peristiwanya terjadi hampir setahun lalu sebelum Ramadan 1440 Hijriyah. Tapi tak apa, niatku hanya ingin menuliskannya saja. Agar suatu saat tidak lupa, bila kepalaku terbentur sesuatu lalu hilang ingatan wkwk (sinetron kali ah). Akhir April 2019 Dengan  keluarnya pengumuman peserta KKN Tematik, maka mau tak mau sebentar lagi akan diadakan pembekalan bagi peserta kkn tematik yang berjumlah 56 orang, sebanyak 7 kelompok dengan pembagian 8 anggota per kelompok. Sebelum pembekalan, sebenarnya setiap anggota kelompok wajib berkumpul untuk saling memperkenalkan diri, membicarakan kegiatan yang akan dilakukan disana dan hal-hal yang dibutuhkan selama berada di Tuktuk Siadong. Pada siang harinya, Aku mendapatkan satu pesan masuk dari WhatsApp, dari seseorang yang tidak ku kenal. Dia memperkenalkan diri, bertanya dimana posisiku. Katanya, akan ada rapat kecil untuk kelompok 2 KKN Tematik. Disaat yang sama, Aku juga

Kapan Ditanamkan Pendidikan Karakter?

Menjadi guru ppl di sekolah, nano-nano rasanya. Tapi satu kata yang pasti yaitu "seru". Terjun ke lapangan langsung, melihat kondisi belajar siswa dan menjadi pendidik selama proses belajar sungguh suatu kesempatan yang amat istimewa. Kita bisa mengenal mereka bukan sekadar kita masuk di mata pelajaran yang kita ampuh; seperti matematika. belajar mengajar di kelas Ada hal lain yang hari ini harus kita selipkan kepada mereka semua sebagai bekal mereka untuk ke depannya. Karakter baik yang harus ditanamkan sedari dini. Jika mereka tak mendapatkannya di lingkungan keluarga, maka lingkungan sekolah lah yang wajib menuntun mereka agar memegang karakter baik tersebut. Sebab guru adalah orang tua siswa saat berada di sekolah. Lalu karakter seperti apa yang perlu kita tanamkan kepada mereka semua? Yakni berkata jujur dan bersikap jujur. Hari ini, mencotek adalah suatu hal yang biasa dilakukan oleh siswa. Padahal kalau dipikir-pikir dari sanalah bermuara segala ketidakjujuran te

#3 Cerita Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Pose tolak liputan seremoni ala Adisi Baik, sini kuberitahu tentang orang-orang yang senantiasa menemani perjalananku selain teman-teman seperjuangan di kelas. Syukurnya Aku ikut salah satu organisasi yang ada di kampus. Organisasi yang seperti rumah tapi bukan rumah sesungguhnya, organisasi yang orang-orang nya kasih satu pelajaran baik padaku. Terlepas dari situ, Aku diamanahkan sebagai pemimpin redaksi yang konon katanya harus memberikan hal terbaik kepada para anggotanya terutama perihal 'membersamai'. Baik secara raga maupun hati wkwk. Namun salah satu dari dua hal itu takkan kulakukan lagi sampai menuju awal Juni 2019. Bukan karena tak ingin, namun ini demi kewajibanku menjalankan tugas negara yakni kukerta (kuliah kerja nyata). Jadilah Aku mengajak diriku setiap malam untuk berpikir mengenai ini. Aku tak sebut ini sebagai salah satu cara meninggalkan mereka (anggotaku) karena memang lah pasal raga saja yang menghalangi kami saat ini. Masalah kah? Tidak. Sel

#2 Cerita Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Satu persatu kekhawatiran yang berulang kali Aku pikirkan, sebaliknya memanglah harus kuselesaikan. Tak ada gunanya memikirkan suatu hal yang justru semakin merumitkan semuanya. Baiklah, akan kumulakan mengenai tuntasnya kekhawatiran pertamaku. Karena kuliah adalah salah satu prioritasku maka ada rasa yang kurang bila meninggalkan waktu kuliah meski sehari (versi anak baik budi wkwk). Dan demi hal itu, misi selanjutnya adalah mendapatkan restu perihal menggenapkan pertemuan mata kuliahku dengan dosen-dosen yang bersangkutan. Jujur saja, ada beberapa dosen yang membuatku mati kutu saat meminta izin dihadapannya. Bukan karena tidak bisa menjelaskan maksud kedatanganku menjumpainya. Namun karena respon yang dia berikan seolah-olah melumpuhkan langkah kakiku yang sudah bersemangat sekali menuju ruangannya. Bahkan saat tahu bahwa dirinya ada diruangan, Aku masih sempat loncat-loncat karena saking kegirangannya. Huh dasar wanita, kontrol diri ya haha. Ada satu kata yang paling

#1 Cerita Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)

Nama-nama peserta yang lulus KKN Tematik 2019  Entah bermuara dari mana, akhirnya Aku memutuskan untuk ikut KKN Tematik yang diadakan oleh kampusku UIN Sumatera Utara. Waktu itu yang kutahu kuota peserta KKN Tematik belum penuh maka jadilah Aku mendaftarkan diri sebagai peserta baru dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang punya jargon 'cerdas' tersebut. Terbersit niat dihatiku untuk mengikuti KKN jenis ini. Dan biarlah ini menjadi alasan rahasia dariku. Katanya demi kemaslahatan bersama. Beberapa usaha kucoba sebelum akhirnya namaku dinyatakan lulus sebagai peserta KKN Tematik. Harus melapor ke Ketua Jurusan lebih dulu. Bila sudah, barulah boleh melaporkan ke Wakil Dekan III fakultas. Butuh beberapa masa untuk sampai ditahap namaku tercantum sebagai peserta yang disetujui oleh Wakil Dekan III dan siap diserahkan kepada pihak LPPM kampusku. Mondar-mandir antara kantor jurusan, ruang wadek, kelas dan juga sekretariat organisasiku pun mewarnai perj

Laskar Pena #2

Sudah lewat seminggu. Harusnya cerita ini kutulis pada 6 Maret lalu. Tapi yasudah, biarkan malam ini aku menunaikannya. Tak lupa kan kepada Laskar Pena? Secara rutin, Aku mungkin akan menceritakan mereka disini dengan versiku sendiri. Kalau tidak setuju, yasudah. Paling tidak, ceritaku selesai.  Sudah hampir dua minggu lebih Aku menghabiskan waktu dengan beberapa manusia yang harus kubaca satu persatu ceritanya. Meski mereka tak menceritakannya secara langsung, tapi mata dan tingkah laku seperti berkata. divisi redaksi lpm dinamika 2019-2020 Apa salah satu hal yang kusukai saat berkumpul dengan berpasang-pasang mata itu? Adalah cara mereka mendengarkan. Sesederhana itu? Ya memang. Terkadang justru hal-hal sederhana seperti itulah yang menguatkanku sewaktu-waktu. Lantas apalagi hal-hal yang kusenangi saat bersama mereka? Aku senang ketika mereka mau bertanya, mencatat hal-hal penting dan yang terakhir adalah ketika mereka tepat waktu. Cukup mudah kan membuatku senang?