Coba perhatikan baik-baik perasaanmu. Benarkah yang kamu rasakan itu cinta? Atau Cuma dorongan nafsu semata? Sebab yang kutahu, seringkali yang tak tampak itu menipu dirimu. Misalnya ‘cinta’ katamu. Kamu bilang, kamu jatuh cinta ketika pertama kali menemuinya. Ah benarkah? Apa yang pertama kali kamu lihat darinya? Wajahnya? Senyumnya atau setiap centi yang ada pada dirinya? Mengapa kamu begitu mudah menyimpulkannya? Coba teliti lagi dengan perlahan-lahan. Dimana kamu letakkan apa yang kamu lihat? Di matamu atakah di hatimu? Jika mata, mata memang senang melihat yang indah-indah. Lalu bagaimana dengan hati? Benarkah sama rasanya? Jika sama, bertahan berapa lamakah rasa itu? Apakah akan hilang bila kamu temukan senyum orang lain yang lebih indah? Sesungguhnya, kamu sering menipu dirimu. Setiap kali kamu mengatakan kamu jatuh cinta. Kamu tidak melibatkan Tuhan di dalamnya. Kamu hanya melibatkan nafsumu dan berusaha memberikan pembenaran atas rasa yang tumbuh. Kamu seringnya keliru
Bahasa langit kepada bumi